Seorang teman bertanya: Bagaimana saya bisa dekat dengan Tuhan? Keinginan untuk dekat dengan Tuhan adalah keinginan yang sangat baik. Namun keinginan ini lama-lama akan menjadi sirna jika tidak disertai dengan tindakan yang sepadan dan strategi yang jitu. Karena sebenarnya kita ini berada dalam peperangan rohani. Untuk menjadi dekat dengan Tuhan, kita perlu "mendekat" kepadaNya, yang terlebih dulu sudah mendekatkan diri kepada kita melalui Kristus, FirmanNya, dan Roh Kudus.
Mendekatkan diri kepada Tuhan ini tidak lain adalah "perubahan radikal" dari hidup lama ke hidup baru dalam Kristus (2Kor. 5:17); atau yang secara singkat kita kenal dengan sebutan "hidup baru." Beberapa saran praktis untuk hidup baru/gaya hidup baru antara lain adalah: DATANG!
- D - Doa: Berdoa kepada Tuhan sungguh-sungguh dari hati, bukan cuma karena kebiasaan. Berdoalah senantiasa untuk segala hal dengan ucapan syukur (1Tes. 5:16-18). Membina hubungan dekat dengan Tuhan mutlak membutuhkan kehidupan doa yang sehat.
- A - Alkitab: Dengar suara dan isi hati Tuhan melalui membaca Alkitab. Baca Alkitab dengan kehausan dan kerinduan untuk mendengar suara Tuhan dan mengenal Tuhan lebih dekat, bukan hanya sekadar membaca (2Tim. 3:15-17).
- T - Taat: Dengan pertolongan Tuhan, hidup sesuai Firman Tuhan, praktikkan apa yang Tuhan perintahkan dalam FirmanNya. Siapakah Allah dan siapakah kita? Siapa Gembala dan siapa domba? (1Yoh. 2:4-5; Mzm. 119:105). Mendekat kepada Tuhan berarti dengan segala upaya menjadi sekutu Tuhan, menjalankan kehendak Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
- A - Aktif: Secara aktif layanilah sesama dan Tuhan (Mat. 22:37-39). Kejatuhan ke dalam dosa selalu diawali oleh idleness, yakni ketika kita berhenti melakukan hal yang baik. Kerinduan menyenangkan Tuhan melalui melayani Tuhan dan sesama adalah tanda kedekatan seseorang dengan Tuhan (1Yoh. 2:9-11). Mendekat kepada Tuhan berarti juga ingin menyelami pribadi Tuhan, yakni dengan berusaha untuk mengasihi apa yang Tuhan kasihi.
- N - NO terhadap dosa: Dosa adalah perintang utama hubungan kita dengan Tuhan (Yes. 59:1-3). Itu sebabnya, janganlah menyerahkan anggota tubuhmu dan pikiranmu kepada Iblis dan hal-hal yang jahat. Sesungguhnya, sekalipun pengaruh si jahat masih besar dalam diri kita, jangan lupa kalo mereka sudah tidak lagi punya kuasa atas diri kita. Mereka cuma bisa membujuk, namun kitalah yang memilih dan mengambil keputusan. Dengan pertolongan Allah melalui Roh Kudusnya, kita bisa memilih yang benar (Rm. 6:1-23; 1Yoh. 2:15-17).
- G - Gereja/komunitas orang beriman: Jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah. Pergaulan buruk merusak kebiasaan baik. Bersama dengan saudara-saudara seiman yang lain kita menjadi saling menguatkan dan dikuatkan dalam usaha bersama untuk mendekat kepada Tuhan. Bara arang yang berkumpul akan lebih sulit dimatikan daripada bara arang yang sendirian (Ibr. 10:24-25).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar