"Sperti anak-anak panah ditangan Pahlawan, demikian anak-anak pada masa muda"(Mazmur127:4) ini lah spirit dari Miracle Youth Ministry Movement. Menjadi anak-anak muda yang tidak mau tinggal diam, tetapi melesat maju seperti anak panah ditangan pahlawan, bersama Tuhan Yesus kita membawa kabar bahagia dan membawa kegerakan besar bagi banyak orang. Sudah tidak ada waktu lagi untuk kita tinggal diam, kita harus bergerak maju membawa banyak jiwa datang pada Tuhan Yesus. Be blessed ^^
Sabtu, 29 Oktober 2011
14 hal yang membuat hidup saudara tidak biasa-biasa
1. Belajar tersenyum bila masalah datang
2. Tetap berpenampilan menarik meskipun dalam saat berpuasa
3. Tulus seperti merpati supaya jangan menipu, cerdik seperti ular supaya jangan ditipu (berhikmat)
4. Boleh lupa dompet asal jangan lupa doa
5. Punyailah iman yang dapat melihat kesempatan dalam kesulitan dan bukan melihat kesulitan dalam kesempatan.
6. Layanilah Tuhan dengan karunia yang Tuhan berikan, karena banyak yang mampu (melayani) tetapi tidak mau dan banyak yang mau tapi tidak mampu .
7. Jadikan persembahan saudara menjadi penyembahan dan bukan penyesalan
8. Layanilah Tuhan dengan sukacita dan bukan dengan suka-suka
9. Pilihlah makanan saudara sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan
10. Jadilah Kristen/kristiani yang kritis tetapi jangan penuh kritik
11. Lebih baik engkau berdiam dan dikira orang bodoh daripada banyak bicara dan membuktikan engkau bodoh (Ams. 17 : 28).
12. Jadikanlah Alkitab sebagai "Obat Kuat" dan bukan "Obat Tidur"
13. Lakukanlah yang benar, bukan apa yang kamu rasa benar
14. Terimalah orang lain apa adanya, bukan "ada apanya"
Senin, 24 Oktober 2011
6 Tips Selalu Dekat Dengan TUHAN
Seorang
teman bertanya: Bagaimana saya bisa dekat dengan Tuhan? Keinginan untuk
dekat dengan Tuhan adalah keinginan yang sangat baik. Namun keinginan
ini lama-lama akan menjadi sirna jika tidak disertai dengan tindakan
yang sepadan dan strategi yang jitu. Karena sebenarnya kita ini berada
dalam peperangan rohani. Untuk menjadi dekat dengan Tuhan, kita perlu
"mendekat" kepadaNya, yang terlebih dulu sudah mendekatkan diri kepada
kita melalui Kristus, FirmanNya, dan Roh Kudus.
Mendekatkan
diri kepada Tuhan ini tidak lain adalah "perubahan radikal" dari hidup
lama ke hidup baru dalam Kristus (2Kor. 5:17); atau yang secara singkat
kita kenal dengan sebutan "hidup baru." Beberapa saran praktis untuk
hidup baru/gaya hidup baru antara lain adalah: DATANG!
1. D -
Doa: Berdoa kepada Tuhan sungguh-sungguh dari hati, bukan cuma karena
kebiasaan. Berdoalah senantiasa untuk segala hal dengan ucapan syukur
(1Tes. 5:16-18). Membina hubungan dekat dengan Tuhan mutlak membutuhkan
kehidupan doa yang sehat.
2. A - Alkitab: Dengar suara dan isi
hati Tuhan melalui membaca Alkitab. Baca Alkitab dengan kehausan dan
kerinduan untuk mendengar suara Tuhan dan mengenal Tuhan lebih dekat,
bukan hanya sekadar membaca (2Tim. 3:15-17).
3. T - Taat:
Dengan pertolongan Tuhan, hidup sesuai Firman Tuhan, praktikkan apa yang
Tuhan perintahkan dalam FirmanNya. Siapakah Allah dan siapakah kita?
Siapa Gembala dan siapa domba? (1Yoh. 2:4-5; Mzm. 119:105). Mendekat
kepada Tuhan berarti dengan segala upaya menjadi sekutu Tuhan,
menjalankan kehendak Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
4. A -
Aktif: Secara aktif layanilah sesama dan Tuhan (Mat. 22:37-39).
Kejatuhan ke dalam dosa selalu diawali oleh idleness, yakni ketika kita
berhenti melakukan hal yang baik. Kerinduan menyenangkan Tuhan melalui
melayani Tuhan dan sesama adalah tanda kedekatan seseorang dengan Tuhan
(1Yoh. 2:9-11). Mendekat kepada Tuhan berarti juga ingin menyelami
pribadi Tuhan, yakni dengan berusaha untuk mengasihi apa yang Tuhan
kasihi.
5. N - NO terhadap dosa: Dosa adalah perintang utama
hubungan kita dengan Tuhan (Yes. 59:1-3). Itu sebabnya, janganlah
menyerahkan anggota tubuhmu dan pikiranmu kepada Iblis dan hal-hal yang
jahat. Sesungguhnya, sekalipun pengaruh si jahat masih besar dalam diri
kita, jangan lupa kalo mereka sudah tidak lagi punya kuasa atas diri
kita. Mereka cuma bisa membujuk, namun kitalah yang memilih dan
mengambil keputusan. Dengan pertolongan Allah melalui Roh Kudusnya, kita
bisa memilih yang benar (Rm. 6:1-23; 1Yoh. 2:15-17).
6. G -
Gereja/komunitas orang beriman: Jangan menjauhkan diri dari pertemuan
ibadah. Pergaulan buruk merusak kebiasaan baik. Bersama dengan
saudara-saudara seiman yang lain kita menjadi saling menguatkan dan
dikuatkan dalam usaha bersama untuk mendekat kepada Tuhan. Bara arang
yang berkumpul akan lebih sulit dimatikan daripada bara arang yang
sendirian (Ibr. 10:24-25).
Ingatlah bahwa hidup yang mendekat
kepada Tuhan atau hidup baru adalah hidup dalam proses
pengudusan/penyucian. Ada kalanya kita jatuh dlm dosa, namun kita tidak
akan menjadi orang yang sama yang menikmati dosa tersebut seperti dulu
lagi. Tuhan mengubah hati kita menjadi cinta Tuhan dan benci dosa. Roh
Kudus yang tinggal di dalam orang percayalah yang membuat kita jadi
berbeda.
Orang yang berhasil bukanlah orang tidak pernah jatuh,
tapi orang yang selalu bangun dari kejatuhannya dan maju terus! Jangan
lupa untuk selalu mengenakan senjata-senjat rohani, karena peperangan
kita bukanlah semata melawan darah dan daging (yang kelihatan) tapi juga
melawan para penguasa-penguasa di udara dan kuasa kedagingan yang sudah
berakar dalam kehidupan lama kita (Ef. 6:10-18).
Selamat mendekat kepada Tuhan dan berperang untuk kemuliaan Allah!
"While in this world, all God's children are in the constant struggle
with the flesh, "the necessary battle for the glory of God" as Karl
Barth puts it. - Sementara masih berada dalam dunia ini, perjuangan
anak-anak TUHAN adalah melawan kedagingannya. Suatu perjuangan hidup
bagi kemuliaan ALLAH. (Yuzo Adhinarta)
Minggu, 23 Oktober 2011
Pengampunan Bapa
Di sebuah keluarga mempunyai 2 orang anak cowok kakak beradik. Mereka berdua sedang asik bermain di kebun. Secara tak sengaja si adik menginjak ayam kesayangan ayahnya dan si kakapun tahu. Si adik sangat ketakutan karena telah membunuh ayam kesayangan ayahnya. Si kakak memanfaat keadaan itu.
Adik : "Jangan bilang-bilang sama ayah, ya kak !" ( dengan rasa takutnya)
Kakak : "Aku gak kan bilang sama ayah kok, asal adik mau menuruti kemauanku." (dengan tampang liciknya)
Adik : "Iya, kak?"
Keesokan paginya mereka mau berangkat sekolah, mereka dapat uang jajan dari ayahnya dengan jumlah yang sama. Si kakak memanfaatkan kejadian kemarin untuk meminta uangnya adiknya.
Kakak : " ayam..., ayam.... (sambil bergaya melihat uang yang di pegang adiknya)
Si adik dengan berat hati memberikan sebagian uang sakunya karena rasa takut dibilangin sama ayah. Dan keadaan itu terjadi tiap hari terus menurus. Ketika si adik beli eskrim eskrimnya diminta si kakak dengan memanfaatkan kejadian kemarin yang di kebun.
Kakak : " ayam..., ayam.... (sambil bergaya melihat uang yang di pegang adiknya)
Si adik dengan berat hati memberikan sebagian uang sakunya karena rasa takut dibilangin sama ayah. Dan keadaan itu terjadi tiap hari terus menurus. Ketika si adik beli eskrim eskrimnya diminta si kakak dengan memanfaatkan kejadian kemarin yang di kebun.
"kok setiap hari begini begini terus", si adik dah merasa jenuh, sebel dan tidak ada rasa damai sejahtera, rasa keakutan yang terus menghantuinya. Tidak terima yang seharusnya menjadi haknya dan bisa dinikmati selalu aja di minta kakaknya.
Dan akhirnya si adik memberanikan diri untuk bilang langsung sama ayahnya,kalau sudah membunuh ayam kesayangan ayahnya. Sebenarnya sang ayah sudah tahu dan sudah mengampuni anaknya, tetapi sang ayah cuma diam dan menguji si anak betahan menutupi kesalahannya. Akhirnya si adik lega dan kembali ceria lagi.
Ketika si kakak mau merampas haknya lagi si adik cuma senyum sampai kakaknya jengkel
Kakak : " Dik, udah lupa ya sama perjanjian kita. Ntar kakak bilangin sama ayah!" (tampang serem)
Adik : "Bilang aja kak, wong ayah udah tau kok." (sambil senyam-senyum dah tanpa beban)
Dari cerita di atas, begitu pula dengan dosa kita ketika kita berbuat dosa si iblis yang mengitimidasi kita, dia merampas semua yang seharusnya menjadi hak kita. Dan dosa kita yang mebuat kita takut dan tidak damai sejahtera. Sebenarnya Bapa di sorga sudah tahu dosa yang kita lakukan dan Dia sudah mengampuni dosa kita. Sebenarnya yang Bapa inginkan adalah apakah kita mau mengakui dosa kita di hadapan Bapa? apakah kita memilih untuk hidup didalam dosa dan hidup kita dihantaui intimidasi si iblis?
Ketika si kakak mau merampas haknya lagi si adik cuma senyum sampai kakaknya jengkel
Kakak : " Dik, udah lupa ya sama perjanjian kita. Ntar kakak bilangin sama ayah!" (tampang serem)
Adik : "Bilang aja kak, wong ayah udah tau kok." (sambil senyam-senyum dah tanpa beban)
Dari cerita di atas, begitu pula dengan dosa kita ketika kita berbuat dosa si iblis yang mengitimidasi kita, dia merampas semua yang seharusnya menjadi hak kita. Dan dosa kita yang mebuat kita takut dan tidak damai sejahtera. Sebenarnya Bapa di sorga sudah tahu dosa yang kita lakukan dan Dia sudah mengampuni dosa kita. Sebenarnya yang Bapa inginkan adalah apakah kita mau mengakui dosa kita di hadapan Bapa? apakah kita memilih untuk hidup didalam dosa dan hidup kita dihantaui intimidasi si iblis?
Langganan:
Postingan (Atom)